Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Bahan Baku Langsung (Direct Material)

Pengertian Bahan Baku Langsung (Direct Material) 

Pengertian Bahan Baku Langsung (Direct Material) adalah Bahan mentah yang langsung digunakan dalam suatu proses produksi yang dihasilkan oleh perusahaan.

Bahan Baku Langsung (Direct Material) merupakan bahan yang secara menyeluruh membentuk  produk  jadi  yang  dapat  diidentifikasikan  secara  langsung  pada produk  yang  bersangkutan  dan  tidak  dapat  dipisahkan.  

Bahan Baku Langsung (Direct Material) digunakan oleh perusahaan yang bergerak dibidang Industri.


Ciri-Ciri Bahan Baku Langsung (Direct Material)

Bahan Baku Langsung (Direct Material) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Jika Bahan Baku Langsung (Direct Material) tidak tersedia maka perusahaan tidak dapat membuat barang jadi.

2. Bahan Baku Langsung (Direct Material) paling banyak digunakan dalam proses produksi dibandingkan dengan bahan yang lainnya.


Contoh Bahan Baku Langsung (Direct Material) 

Contoh Bahan Baku Langsung (Direct Material) antara lain :

1. Untuk Industri pembuatan mie kering, maka Bahan Baku Langsung (Direct Material) yang digunakan adalah tepung terigu.

2. Untuk Industri pembuatan tempe, maka Bahan Baku Langsung (Direct Material) yang digunakan adalah Kacang Kedelai.

3. Untuk Industri Kopi dalam Kemasan, maka Bahan Baku Langsung (Direct Material) yang digunakan adalah Biji Kopi.

4. Untuk Industri Penggergajian Kayu, maka Bahan Baku Langsung (Direct Material) yang digunakan adalah Kayu Log.


Proses Bisnis Bahan Baku Langsung (Direct Material)

Proses Bisnis Bahan Baku Langsung (Direct Material) meliputi :

1. Analisis Kebutuhan Bahan Baku (Direct Material)

Analisis Kebutuhan Bahan Baku (Direct Material) dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah Bahan Baku (Direct Material) yang diperlukan dalam :

a. 1 (satu) hari.

b. 1 (satu) bulan.

c. 1 (satu) tahun.

Dengan mengetahui berapa jumlah Bahan Baku (Direct Material) yang diperlukan dalam 1 (satu) periode, maka pembelian akan disesuaikan dengan kebutuhan dalam 1 (satu) periode tersebut, sehingga dapat menghemat biaya yang berkaitan dengan pengadaan Bahan Baku (Direct Material).

2. Pembelian Bahan Baku (Direct Material)

Pembelian Bahan Baku (Direct Material) harus dilakukan dengan memperhatikan :

a. Berapa jumlah Bahan Baku (Direct Material) yang diperlukan dalam 1 (satu) periode.

b. Berapa jumlah persediaan Bahan Baku (Direct Material) yang masih ada.

c. Berapa kapasitas tempat penyimpanan Bahan Baku (Direct Material).

d. Berapa biaya penyimpanan Bahan Baku (Direct Material).

e. Pembelian dilakukan dengan cara membeli di dalam negeri atau impor dari luar negeri.


Pembelian Bahan Baku (Direct Material) dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

a. Pemesanan Bahan Baku (Direct Material)

Pemesanan Bahan Baku (Direct Material) dilakukan untuk menjamin pasokan bagi proses produksi perusahaan. 

Pemesanan dilakukan dengan cara :

1) Persiapan Pemesanan.

2) Pengiriman Pemesanan.

3) Pencocokan pemesanan yang masuk.

b. Pembayaran atas pembelian Bahan Baku (Direct Material)

Pembayaran atas pembelian Bahan Baku (Direct Material) dilakukan secara tunai atau transfer melalui bank.

Pembayaran atas pembelian Bahan Baku (Direct Material) dilakukan dengan tempo atau dibayar seketika.

c. Pengiriman Bahan Baku (Direct Material) yang dibeli

Pengiriman Bahan Baku (Direct Material) yang dibeli dilakukan dengan alat angkut apa dan berapa lama jangka waktu pengiriman.

Biaya pengiriman ditanggung oleh perusahaan atau oleh penjual.

3. Penyimpanan Bahan Baku (Direct Material).

Tempat penyimpanan Bahan Baku (Direct Material) milik sendiri atau sewa.

Berapa kapasitas tempat penyimpanan Bahan Baku (Direct Material).

Metode perhitungan persediaan Bahan Baku (Direct Material) apakan FIFO atau Rata-Rata.


Baca Juga :