Pengertian/Definisi Metode Physical Dalam Penilaian Persediaan
Penilaian Persediaan Dengan Metode Physical
Agar Perusahaan dapat menentukan Harga Pokok Penjualan dari suatu product/barang, maka sangatlah penting untuk mengetahui berapa besarnya persediaan akhir pada akhir periode tertentu.
Untuk dapat menilai berapa persediaan akhir suatu product/barang, maka dalam akuntansi keuangan/laporan keuangan komersial dikenal dengan adanya Penilaian Persediaan Dengan Metode Physical.
Akan tetapi untuk menghitung besarnya pajak yang terutang / dalam akuntansi pajak / dalam perpajakan yang diperbolehkan untuk digunakan sebagai metode penilaian persediaan adalah dengan Metode :
- FIFO
- Avarage
Pembukuan Persediaan Dengan Metode Physical
Salah satu cara bagi perusahaan untuk membukuan/mencatat persediaan (inventory) yang dimilikinya adalah dengan Metode Physical.
Pembukuan Persediaan Dengan Metode Physical adalah sebagai berikut:
Untuk membukuan persediaan (inventory) berdasarkan Metode Physical setiap pemasukan dan pengeluaran tidak dicatat ke dalam perkiraan persediaan (inventory).
Pembelian barang akan dicatat ke dalam perkiraan pembelian (purchases) dan perkiraan lainnya yang menyertainya seperti :
- Purchases Discount (Potongan Pembelian)
- Purchases Returned (Retur Pembelian)
Pengeluaran barang akan dicatat ke dalam perkiraan penjualan (sales) dan perkiraan lainnya yang menyertainya seperti :
- Sales Discount (Potongan Penjualan)
- Sales Returned (Retur Penjualan)
Contoh Pembukuan Persediaan Dengan Metode Physical :
- Pada tanggal 04 Januari 2023 perusahaan membeli 1.000 kg barang dagangan seharga Rp.5.000 per kg senilai Rp. 5.000.000 (5.000 x 1.000).
- Pada tanggal 05 Januari 2023 barang dagangan yang dibeli tanggal 04 Januari 2023 dikembalikan sebanyak 50 kg kepada penjualnya. Pengembalian karena barang yang diterima tidak sesuai mutunya dengan pesanannya.
Jurnal :
- Pada tanggal 07 Januari 2023 dijual dengan tunai 100 kg barang dagangan dengan harga Rp.5.250 per kg.
Sehingga akhir persediaan barang dagangan per tanggal 07 Januari 2023 tidak dapat langsung dapat diketahui .
Untuk mengetahui berapa persediaan akhir barang dagangan per tanggal 07 Januari 2023 harus dilakukan penilaian persediaan terlebih dahulu.
Baca Juga :
Referensi :
Agar Perusahaan dapat menentukan Harga Pokok Penjualan dari suatu product/barang, maka sangatlah penting untuk mengetahui berapa besarnya persediaan akhir pada akhir periode tertentu.
Untuk dapat menilai berapa persediaan akhir suatu product/barang, maka dalam akuntansi keuangan/laporan keuangan komersial dikenal dengan adanya Penilaian Persediaan Dengan Metode Physical.
Penilaian Persediaan Dengan Metode Physical
Penilaian Persediaan Dengan Metode Physical terdiri dari :
- Special Identification
- Simple Avarage
- Weight Avarage
- FIFO
- LIFO
- Base Stock
- LILIFO
- Gross Profit
- Retail Method
Penilaian Persediaan Dengan Metode Physical terdiri dari :
- Special Identification
- Simple Avarage
- Weight Avarage
- FIFO
- LIFO
- Base Stock
- LILIFO
- Gross Profit
- Retail Method
Penilaian Persediaan Dengan Metode Physical Menurut Fiskal atau Pajak
Akan tetapi untuk menghitung besarnya pajak yang terutang / dalam akuntansi pajak / dalam perpajakan yang diperbolehkan untuk digunakan sebagai metode penilaian persediaan adalah dengan Metode :
- FIFO
- Avarage
Sehingga apabila suatu perusahaan menggunakan metode penilaian persediaan selain metode FIFO dan metode Avarage, maka pada akhir suatu periode/ pada saat perhitungan pajak yang terutang harus melakukan koreksi fiskal terlebih dahulu.
Pembukuan Persediaan Dengan Metode Physical
Salah satu cara bagi perusahaan untuk membukuan/mencatat persediaan (inventory) yang dimilikinya adalah dengan Metode Physical.
Pembukuan Persediaan Dengan Metode Physical adalah sebagai berikut:
Untuk membukuan persediaan (inventory) berdasarkan Metode Physical setiap pemasukan dan pengeluaran tidak dicatat ke dalam perkiraan persediaan (inventory).
Pembelian barang akan dicatat ke dalam perkiraan pembelian (purchases) dan perkiraan lainnya yang menyertainya seperti :
- Purchases Discount (Potongan Pembelian)
- Purchases Returned (Retur Pembelian)
Pengeluaran barang akan dicatat ke dalam perkiraan penjualan (sales) dan perkiraan lainnya yang menyertainya seperti :
- Sales Discount (Potongan Penjualan)
- Sales Returned (Retur Penjualan)
Contoh Pembukuan Persediaan Dengan Metode Physical :
- Pada tanggal 04 Januari 2023 perusahaan membeli 1.000 kg barang dagangan seharga Rp.5.000 per kg senilai Rp. 5.000.000 (5.000 x 1.000).
Jurnal :
Pembelian
|
5.000.000
|
||
Kas
|
5.000.000
|
||
Jurnal :
Kas
|
250.000
|
||
Retur
Pembelian
|
250.000
|
||
Kas
|
525.000
|
||
Penjualan
|
525.000
|
||
Untuk mengetahui berapa persediaan akhir barang dagangan per tanggal 07 Januari 2023 harus dilakukan penilaian persediaan terlebih dahulu.
Referensi :
- Kamus
Istilah Akuntansi (Dhanny R Cyssco)